Bad January May End Beautifully in February: Love Story |
January 2025 has passed and has been a bad month for us. We have experienced tough tests many times in January. In early February, we started another bad day even worse than before.
It started with your request asking me to stop wondering what you were doing. I did ask whether your ex would stay at your parents' house or not. But I deleted the message because I didn't want to enter that area. You haven't had time to read the message either. So, your request was more about the decision to separate and forget as you have said many times and I have rejected it many times.
Then, you started throwing tsunamis like you usually do when the day changes. At first, you forced me to support your decision which I rejected outright. Then, you said you wanted to go back to your ex for the sake of the children. In fact, you had sworn that you would never get back together with your previous partner.
However, you said that your ex had been separated from his current partner for a long time. For that, you will get back together as soon as possible. When it came to our argument about my last love in October or November, you went berserk again. Even though we had discussed that information before and it had never been a serious issue.
Then you called me names like:
- Jerk
- Disgusting
- I remember, you also called me a bastard before.
It was all really painful, complementing some of the hurtful attitudes and words you had previously said. Strangely, before I felt hurt and disappointed with you. I also admit that in the past three days, I have felt angry, resentful, hateful, and miss you. Somehow I felt all the contradictory things at the same time. In the past, I never held a grudge or hated you.
After you said those words many times, you also threatened me if I did things you didn't like, including coming to your house.
I tell you, I have never received such harsh words even from my enemies. You are the first person to do it many times. I have forgiven you even though you think there is no need to apologize and not even your focus is not on the curse. Even though I have forgiven, I never forget, just like when you called me a bastard. I still remember that even though I have forgiven you, at that time you did apologize and felt guilty for cursing me.
I don't want to imagine and hope for anything else with this curse. I think it's enough, even if you want to end it like this. I am indeed stubborn and hard-hearted to maintain our relationship so far, and you are also stubborn and hard-hearted to end everything in a painful way.
I just hope that bad January can be replaced by a more beautiful February. January is not cheerful, but gloomy and painful. Hopefully the sacrifice will be replaced by beauty during the short February.[]
Lorong Asa, February 1, 2025
Januari yang Buruk Semoga Berakhir Indah pada Februari
Januari 2025 sudah berlalu dan menjadi bulan yang buruk bagi kita. Sudah berkali-kali dalam Januari kita mengalami ujian yang berat. Di awal Februari, kita memulai lagi hari yang buruk bahkan lebih buruk dari sebelumya.
Hal itu bermula dari permintaan kamu yang memintaku untuk berhenti ingin tahu apa yang kamu lakukan. Aku memang bertanya apakah mantanmu jadi menginap di rumah orang tuamu atau tidak. Tapi pesan itu aku hapus karena tidak ingin masuk ke wilayah itu. Kamu pun belum sempat membaca pesan itu. Jadi, permintaanmu lebih pada keputusan untuk berpisah dan melupakan seperti yang berkali-kali kamu sampaikan dan sudah berkali-kali aku menolaknya.
Lantas, kamu mulai melemparkan tsunami seperti yang biasa kamu lalukan ketika hari berganti. Mulanya, kamu memaksaku mendukung keputusanmu yang aku tolak mentah-mentah. Kemudian, kamu menyebutkan ingin kembali kepada mantanmu demi anak-anak. Padahal, kamu sudah bersumpah tidak mungkin kembali lagi bersama pasanganmu yang lalu.
Namun, kamu mengatakan mantanmu sudah lama pisah rumah dengan pasangannya sekarang. Untuk itu, kalian akan kembali bersama secapatnya. Ketika sampai perdebatan kita tentang percintaan terakhirku pada Oktober atau November, kamu mengamuk lagi. Padahal, informasi itu sudah pernah kita bahas dulu dan tidak pernah menjadi persoalan serius.
Lalu kamu memakiku dengan sebutan:
- Lelaki brengsek
- Lelaki menjijikkan
- Lelaki memuakkan.
- Aku ingat, dulu kamu juga pernah memakiku dengan sebutan bajingan.
Semuanya sungguh menyakitkan, melengkapi beberapa sikap dan perkataan menyakitkan yang sebelumnya kamu sampaikan. Anehnya, sebelumnya aku merasa sakit hati dan kecewa kepadamu. Aku juga mengaku bahwa dalam tiga hari ini, aku merasa marah, dendam, benci, dan rindu kepadamu. Entah bagaimana semua hal yang kontradiktif kurasakan secara bersamaan. Dulu, aku tidak pernah dendam dan benci kepadamu.
Setelah makian itu kamu sampaikan berkali-kali, kamu juga mengancamku bila aku melakukan hal-hal yang tidak kamu senangi, termasuk mendatangi rumahmu.
Kukatakan kepadamu, bahwa aku belum pernah mendapatkan makian sekasar itu bahkan dari musuh-musuhku. Kamu orang pertama yang melakukannya berkali-kali. Aku sudah memaafkan kamu meski menurutmu tidak perlu meminta maaf dan tidak bahkan fokus kamu bukan kepada makian itu. Meski sudah memaafkan, aku tidak pernah lupa, sama seperti ketika kamu menyebutku bajingan. Aku masih mengingat itu meski sudah memaafkanmu, waktu itu kamu memang meminta maaf dan merasa bersalah karena memakiku.
Aku tidak ingin membayangkan dan berharap apa pun lagi dengan makian ini. Kurasa sudah cukup, kalaupun kamu ingin mengakhiri dengan cara seperti ini. Aku memang keras kepala dank eras hati untuk mempertahankan hubungan kita selama ini, dan kamu pun keras kepala dank eras hati untuk mengakhiri semuanya dengan cara menyakitkan.
Aku hanya berharap, Januari yang buruk bisa berganti dengan Februari yang lebih indah. Januari tidak ceria, tetapi muram dan menyakitkan. Semoga pengorbanan itu berganti dengan keindahan selama februari yang pendek.[]
Lorong Asa, 1 Februari 2025
Delegasi 500 HP
Delegasi 300 HP
Delegasi 100 HP
Delegasi 50 HP